Jumat, 27 Februari 2015

Keragaman Sebagai Sumber Aset Budaya Bangsa dan Sumber Konflik




KERAGAMAN SEBAGAI SUMBER ASET BUDAYA BANGSA DAN SUMBER KONFLIK

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) oleh Drs. Ana Maulana, M.Pd



dan Sumber




Disusun oleh
:  Ari Sulastri
Jurusan
:  Bahasa Inggris
Kelas
:  2C
Nim
:  13222001






SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
( STKIP ) GARUT




KATAPENGANTAR

Segala puji bagi Alloh SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan segala kemudahan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Revolusioner alam habibana wanabiyana Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, umatnya yang mudah-mudahan kita termasuk di dalamnya. Adapun judul makalah yang penulis bahas adalah Keragaman sebagai Aset Budaya Bangsa dan Unsur Konflik. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) oleh Drs. Ana Maulana, M.Pd.
Oleh sebab itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada dosen mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) yang telah membimbing penulis. Orang tua yang tak henti memotivasi penulis dengan doa-doanya. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberi semangat kapada penulis sehingga makalah ini dapat selesai pada waktunya, dan pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih.
Tak ada gading yang tak retak, itulah pribahasa yang tepat untuk menggambarkan makalah ini. Penulis sadari masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, tegur sapa, kritik serta saran dari semua pihak sangat penulis harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang. Harapannya, agar makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis umumnya bagi semua pembaca.
.


 Garut, 27 Februari 2015


           Penulis







DAFTAR ISI

Halaman Judul 
Kata Pengantar …………………………………………………………………………… i
Daftar Isi ………………………………………………………………………………...   ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………  1
A.    Latar Belakang Masalah …………………………………………………….....    1
B.     Rumusan Masalah………………………………………………………………   1
C.     Tujuan …………………………………………………………………………   2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………….  3
A.    Pengertian Keragaman………………………………………..................................   3
B.     Potensi Keragaman budaya……...............................................................................   3
C.     Keragaman Sebagai Sumber Konflik……………………………..……………......   4

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………….....  6
A.  Kesimpulan ……………………………………………………………………...   6
B.  Saran …………………………………………………………………………….  6

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….....   6




BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang Masalah
Kemajemukan bangsa Indonesia yang meliputi bahasa, budaya,suku, agama dan ras, bisa menjadi daya integrasi maupun disintegrasi bangsa kita. Seperti yang kita ketahui, dengan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia kita dapat berkomunikasi antar suku dan ras sehingga hubungan akan terjalin dengan baik dan dapat mempererat persaudaraan sebagai satu bangsa besar yaitu bangsa Indonesia. Selain itu, keragaman antar budaya termasuk bahasa akan saling melengkapi satu sama lainnya menjadi kebudayaan nasional yang akan menjadi kebanggaan semua suku dan ras yang ada di Indonesia.
Kemajemukan bangsa kita juga dapat menjadi daya disintegrasi bangsa karena dengan keragaman itu, rentan sekali terhadap konflik antar suku dan daerah, terutama masalah agama seperti yang terjadi akhir-akhir ini di kawasan timur Indonesia. Selain faktor kemajemukan budaya, penyebab disintegrasi bangsa Indonesia juga terpicu oleh sentralisasi pembangunan yang selama ini lebih terfokus di pulau Jawa, sehingga menyebabkan kesenjangan dan kecemburuan dari daerah lain, sehingga timbul keinginan untuk memisahkan diri dari NKRI.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan keragaman?
2.      Bagaimana keragaman menjadi potensi /sumber aset budaya bangsa?
3.      Faktor apakah yang menyebabkan keragaman menjadi unsur konflik?

C.    Tujuan
Tujuan pembelajaran agar mahasiswa mampu memahami apa yang dimaksud dengan keragaman. Serta mampu memberi bekal bagi mahasiswa dalam memahami serta menyikapi keragaman yang ada sebagai identitas bangsa dan memberi pemahaman agar keragaman yang ada tidak menjadi faktor disintegrasi bangsa. Selain itu mampu meningkatkan sikap toleransi mahasiswa terhadap keragaman yang ada di sekitarnya.



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam kamus besar bahasa indonesia ragam berarti:  1) Tingkah, laku, ulah, 2) Macam, jenis, 3) Lagu, musik langgam, 4) Warna, corak, ragi. Sedangkan keragaman sendiri berarti : 1) Perihal berjenis-jenis atau beragam-ragam, 2) Keadaan beragam-ragam.
Indonesia merupaksan salah satu negara di dunia yang paling majemuk komposisi jati diri budaya dan etniknya, dan kemajemukan itu menjadi salah satu sumber kebanggaan bangsa. Semboyan yang tercantum pada lambang negara Bhineka Tunggal Ika, merupakan refleksi kenyataan tersebut. Negara yang dihuni oleh ratusan kelompok etnik dan kaya akan bahasa serta kebudayaan daerah, secara historis dipersatukan oleh kesamaan nasib yang dijajah oleh pemerintah kolonial Belanda selama kurun waktu yang cukup panjang.

Keberagaman budaya itu merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia. Merupakan tantangan karena apabila tidak dikelola dan ditangani dengan baik maka keberagaman budaya akan dapat mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan sosial. Sebagai peluang, keragaman budaya itu bila dibina dan diarahkan secara tepat, maka akan menjadi suatu kekuatan atau potensi dalam melaksanakan pembangunan bangsa dan Negara Indonesia. Untuk lebih jelasnya, berikut ini uraian keragaman sebagai potensi atau aset bangsa dan masalah-masalah yang muncul sebagai akibat dari keberagaman budaya.
B.  Potensi keberagaman budaya
Walaupun Indonesia menurut Van Volenholen terdiri dari 19 hukum adat, tetapi pada dasarnya Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang bermukim di wilayah yang tersebar dalam ratusan pulau yang ada di Inonesia. Tiap suku bangsa ini memiliki ciri fisik, bahasa, kesenian, adat istiadat yang berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya. Beberapa aspek keberagaman budaya Indonesia antara lain suku, bahasa, agama dan kepercayaan, serta kesenian. Kekayaan budaya ini merupakan daya tarik tersendiri dan potensi yang besar untuk pariwisata serta bahan kajian bagi banyak ilmuwan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan. Hal yang utama dari kekayaan budaya yang kita miliki adalah adanya kesadaran akan adanya bangga akan kebudayaan yang kita miliki serta bagaimana dapat memperkuat budaya nasional sehingga “kesatuan kesadaran “ atau nation bahwa kebudayaan yang berkembang adalah budaya yang berkembang dalam sebuah NKRI sehingga memperkuat integrasi. Selain itu keuntungan dari keragaman budaya yang kita miliki dapat memberikan sumbangsih yang besar bagi pembangunan Indonesia, salah satunya dengan sumber devisa yang diperoleh Indonesia dari sektor pariwisata, contohnya Bali. Banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia untuk menikmati keindahan alamnya serta melihat keunikan budaya yang terdapat di Bali, seperti tari Kecak.
C.  Keragaman Sebagai Sumber Konflik
Kita harus menyadari bahwa kehidupan masyarkat Indonesia sangat majemuk dalam suku bangsa dan budaya. Keberagaman suku bangsa dan budaya itu akan berdampak negatif, berupa timbulnya pertentangan antar  budaya, jika tidak benar-benar ditangani secara tepat. Kehidupan bangsa Indonesia yang beragam suku bangsa dan budaya, kadang-kadang diwarnai oleh konflik antar budaya. Peristiwa Aceh dan Papua (Irian Jaya) merupakan contoh konflik sosial yang disebabkan perbedaan kepentingan politik antara pemerintah Pusat dengan masyarakat daerah setempat. Selain itu, peristiwa Tasikmalaya merupakan contoh konflik yang disebabkan oleh kecemburuan, Poso merupakan contoh konflik yang disebabkan oleh perbedaan agama antar umat Islam dengan umat Kristen.
Disamping itu kesenjangan antara dua kelompok masyarakat dalam bidang ekonomi, kesempatan memperoleh pendidikan atau mata pencaharian yang mengakibatkan kecemburuan sosial, terlebih adanya perbedaan dalam mengakses fasilitas pemerintah juga berbeda (pelayanan kesehatan, pembuatan KTP, SIM atau sertifikat serta hukum). Semua perbedaan tersebut menimbulkan prasangka atau kontravensi hingga dapat berakhir dengan konflik.
Konflik sosial adalah salah satu bentuk interaksi sosial antara satu pihak dengan pihak lain didalam masyarakat yang ditandai dengan adanya sikap saling mengancam, menekan, hingga saling menghancurkan. Konflik sosial sesungguhnya merupakan suatu proses bertemunya dua pihak atau lebih yang mempunnyai kepentingan yang relative sama terhadap hal yang sifatnya terbatas. Dengan demikian, terjadilah persaingan hingga menimbulkan suatu benturan-benturan fisik baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar.
Faktor-Faktor Penyebab Konflik Secara Umum :
  1. Perbedaan Individu
            Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggaan dan identitas seseorang. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
2.      Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang sama. Apa yang dianggap baik oleh suatu masyarakat belum tentu sama dengan apa yang dianggap baik oleh masyarakat. Misalnya orang jawa dengan orang papua yang memiliki budaya berbeda, jelas akan membedakan pola pikir dan kepribadian yang berbeda pula. Jika hal ini tak ada suatu hal yang dapat mempersatukan, akan berakibat timbulnya konflik.
3.      Perbedaan Kepentingan
            Setiap individu atau keompok seringkali memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau kelompok lainnya. semua itu bergantung dari kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Misalnya mengenai masalah pemanfaatan hutan. Para pecinta alam menganggap hutan sebagai bagian dari lingkungan hidup manusia dan habitat dari flora dan fauna. Sedangkan bagi para petani hutan dapat menghambat tumbuhnya  jumlah areal persawahan atau perkebunan. Bagi para pengusaha kayu tentu ini menjadi komoditas yang menguntungkan. Dari kasus ini ada pihak – pihak yang memiliki kepentingan yang saling bertentangan, sehingga dapat berakibat timbulnya konflik.
4.      Perubahan Sosial
            Perubahan sosial dalam sebuah masyarakat yang terjadi terlalu cepat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu atau masyarakat dengan kenyataan sosial yang timbul akibat perubahan itu. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :
1)                  Semangat Religius
2)                  Semangat Nasionalisme
3)                  Semangat Fluralisme
4)                  Dialog antar umat beragama
5)                  Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasiny


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di era globalisasi yang penuh tantangan ini, ideologi yang harus dijadikan landasan kebijakan mestinya harus berbasis pada konsep Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, sekali pun berada dalam satu kesatuan, tidak boleh dilupakan, bahwa sesungguhnya bangsa ini berbeda-beda dalam suatu kemajemukan.
Maka, dalam menyongsong persaingan dunia yang semakin pesat, hendaknya masyarakat majemuk menjadi masyarakat multikultural, dengan mengedepankan keBhinnekaan sebagai strategi integrasi nasional. Namun, jangan sampai kita salah langkah, yang bisa berakibat yang sebaliknya: sebuah konflik yang berkepanjangan. Harus disadari, bahwa merubah masyarakat majemuk ke multukultural itu merupakan perjuangan panjang yang berkelanjutan, yang hasil akhirnya diharapkan akan mendatangkan kehidupan yang lebih baik dalam segala sektor.

B. Saran
Untuk menjaga keharmonisan integrasi bangsa Indonesia,perlu lebih di tingkatkan toleransi antar masyarakat yang mempunyai tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi. Selain itu perlu adanya kontrol nasional untuk menjaga keseimbangan nasional. Cintailah dan lestarikan keanekaragaman budaya yang kita miliki, karena semua itu merupakan identitas bangsa Indonesia dan sebagai aset terbesar yang kita miliki.

DAFTAR PUSTAKA



1 komentar: