Senin, 09 Maret 2015

KEPRIBADIAN / PERSONALITI MENURUT Prof. Dr. KOENTJARANINGRAT

KEPRIBADIAN

A.  Definisi

Kepribadian  adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu (yang berada pada setiap individu).
            Dalam bahasa populer istilah “kepribadian” juga berarti “ciri-ciri watak yang konsisten”, sehingga seorang individu memiliki suatu identitas yang khas. Kalau dalam bahasa sehari-hari kita mengatakan bahwa seseorang memiliki kepribadian, yang dimaksudkan ialah bahwa individu  tersebut memiliki beberapa ciri watak yang diperlihatkan secara konsisten dan konsekuen, yang menyebabkan bahwa ia memiliki identitas yang berbeda dari individu-individu lainnya.
Adapun pengertian kepribadian menurut  Prof. Dr. Koentjraningrat dalam bukunya “Pengantar Antropologi I” adalah “susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia.”

B.     Unsur-unsur Kepribadian
1.      Pengetahuan
Unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung dalam otaknya. Di otak, berbagai macam proses fisik, fisiologi, dan psikologi terjadi. Hal tersebut menyebabkan berbagai macam getaran dan tekanan tadi diolah menjadi suatu susunan yang dipancarkan atau diproyeksikan oleh individu tersebut menjadi suatu penggambaran tentang lingkungan tadi. Ini lah yang disebut dengan ‘persepsi’. Seluruh penggambaran, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsur-unsur ‘pengetahuan’ bagi individu yang sadar.
2.       Perasaan
Ternyata selain segala macam pengetahuan, “Perasaan” juga mengisi penuh alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. “Perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau negatif.
Suatu perasaan yang selalu bersifat subjektif karena adanya unsur penilaian tadi, biasanya menimbulkan suatu “kehendak” dalam kesadaran seorang individu. Kehendak itu bisa juga positif (individu tersebut ingin mendapatkan hal yang dirasakannya sebagai suatu hal yang akan memberikan kenikmatan) atau bisa juga negatif (individu tersebut hendak menghindari hal yang dirasakannya membawa perasaan tidak nikmat). Suatu kehendak dapat menjadi lebih besar dan sangat keras, perasaan ini disebut “emosi”.
3.       Dorongan Naluri
Kesadaran manusia menurut para ahli psikologi juga mengandung berbagai perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena pengetahuannya, tetapi karena sudah terkandung dalam organnya. Kemauan tersebut umumnya disebut ‘dorongan’ (drive). Sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri, yaitu: Dorongan untuk mempertahankan hidup, dorongan seks, dorongan untuk upaya mencari makan, dorongan untuk bergaul atu berinteraksi sesama manusia, dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya, dorongan untuk berbakti, serta dorongan akan keindahan.

C.  Materi dari Unsur-unsur Kepribadian
Seorang ahli Etnopsikologi bernama A. F. C. Wallace membuat suatu kerangka yang memuat tiga hal tentang seluruh materi yang menjadi objek dan sasaran usur-unsur kepribadian manusia secara sistematis, yaitu:
1.      Beragam kebutuhan biologi, dorongan psikologis, maupun kebutuhan dan dorongan akan keduanya dapat dipenuhi (bernilai positif) ataupun tidak dapat dipenuhi (bernilai negatif).
2.      Beragam kebutuhan akan identitas diri sendiri baik fisik maupun psikologis, dan segala hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu mengenai bermacam-macam kategori manusia, binatang, tumbuhan, benda, zat, kekuatan, dan gejala alam.
3.      Berbagai cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, mendapatkan, atau mempergunakan beragam kebutuhan tersebut, sehingga tercapai keadaan yang memuaskan dalam kesadaran individu yang bersangkutan.

D.  Macam-macam Kepribadian
1.      Macam-macam Kepribadian Individu
Berbagai isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan, kehendak, dan keinginan pribadi, serta perbedaan hubungan menyababkan keragaman struktur kepribadian pada setiap manusia.
2.      Kepribadian Umum
      Metode penelitian kepribadian umum dengan cara mempelajari adat istiadat pengasuhan anak-anak dalam suatu kebudayaan, terutama dikembangkan oleh Margaret Mead dan dimuat dalam buku-bukunya berjudul Growing Up in New Guinea, Children and Ritual in Bali.”
3.      Kepribadian Barat dan Kepribadian Timur
     Pandangan hidup manusia yang hidup dalam kebudayaan-kebudayaan Eropa Barat  disebut Kepribadian Barat. Ketika para pengarang Eropa berkenalan dengan kebudayaan-kebudayaan lain di Asia seperti kebudayaan Parsi, kebudayaan Thai, kebudayaan  Jepang, atau kebudayaan Indonesia (semua kebudayaan bukan Eropa Barat), maka pandangan hidup dan kepribadian manusia  yang hidup di dalam kebudayaan-kebudayaan tersebut dinamakan kepribadian Timur. 
    Kepribadian Timur mempunyai pandangan hidup yang mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran prelogis, keramah-tamahan, dan kehidupan sosial. Sebaliknya kepribadian Barat mempunyai pandangan hidup yang mementingkan kehidupan material, pikiran logis, hubungan berdasarkan asas guna, dan individualisme. Namun sebenarnya, kontras antara kedua konsep tersebut bersifat relatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar