KEPRIBADIAN
A. Definisi
Kepribadian adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang
menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu (yang berada pada setiap
individu).
Dalam bahasa populer
istilah “kepribadian” juga berarti “ciri-ciri watak yang konsisten”, sehingga
seorang individu memiliki suatu identitas yang khas. Kalau dalam bahasa
sehari-hari kita mengatakan bahwa seseorang memiliki kepribadian, yang
dimaksudkan ialah bahwa individu
tersebut memiliki beberapa ciri watak yang diperlihatkan secara
konsisten dan konsekuen, yang menyebabkan bahwa ia memiliki identitas yang
berbeda dari individu-individu lainnya.
Adapun pengertian kepribadian
menurut Prof. Dr. Koentjraningrat dalam bukunya “Pengantar Antropologi I” adalah “susunan
unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan
dari tiap-tiap individu manusia.”
B. Unsur-unsur Kepribadian
1.
Pengetahuan
Unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar,
secara nyata terkandung dalam otaknya. Di otak, berbagai macam proses fisik,
fisiologi, dan psikologi terjadi. Hal tersebut menyebabkan berbagai macam
getaran dan tekanan tadi diolah menjadi suatu susunan yang dipancarkan atau
diproyeksikan oleh individu tersebut menjadi suatu penggambaran tentang
lingkungan tadi. Ini lah yang disebut dengan ‘persepsi’. Seluruh penggambaran,
apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsur-unsur ‘pengetahuan’
bagi individu yang sadar.
2. Perasaan
Ternyata selain segala macam
pengetahuan, “Perasaan” juga mengisi penuh alam kesadaran manusia setiap saat
dalam hidupnya. “Perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang
karena pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau negatif.
Suatu perasaan yang selalu bersifat
subjektif karena adanya unsur penilaian tadi, biasanya menimbulkan suatu
“kehendak” dalam kesadaran seorang individu. Kehendak itu bisa juga positif
(individu tersebut ingin mendapatkan hal yang dirasakannya sebagai suatu hal
yang akan memberikan kenikmatan) atau bisa juga negatif (individu tersebut
hendak menghindari hal yang dirasakannya membawa perasaan tidak nikmat). Suatu
kehendak dapat menjadi lebih besar dan sangat keras, perasaan ini disebut “emosi”.
3. Dorongan
Naluri
Kesadaran manusia menurut para ahli psikologi juga mengandung berbagai
perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena pengetahuannya, tetapi karena sudah
terkandung dalam organnya. Kemauan tersebut umumnya disebut ‘dorongan’ (drive). Sedikitnya ada tujuh macam
dorongan naluri, yaitu: Dorongan untuk mempertahankan hidup, dorongan seks,
dorongan untuk upaya mencari makan, dorongan untuk bergaul atu berinteraksi
sesama manusia, dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya, dorongan untuk
berbakti, serta dorongan akan keindahan.
C. Materi dari
Unsur-unsur Kepribadian
Seorang ahli Etnopsikologi bernama A. F. C. Wallace membuat suatu kerangka
yang memuat tiga hal tentang seluruh materi yang menjadi objek dan sasaran
usur-unsur kepribadian manusia secara sistematis, yaitu:
1.
Beragam kebutuhan biologi, dorongan psikologis, maupun kebutuhan dan dorongan
akan keduanya dapat dipenuhi (bernilai positif) ataupun tidak dapat dipenuhi
(bernilai negatif).
2.
Beragam kebutuhan akan identitas diri sendiri baik fisik maupun psikologis, dan
segala hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu mengenai bermacam-macam
kategori manusia, binatang, tumbuhan, benda, zat, kekuatan, dan gejala alam.
3.
Berbagai cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, mendapatkan, atau
mempergunakan beragam kebutuhan tersebut, sehingga tercapai keadaan yang
memuaskan dalam kesadaran individu yang bersangkutan.
D. Macam-macam
Kepribadian
1.
Macam-macam Kepribadian Individu
Berbagai isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan, kehendak, dan
keinginan pribadi, serta perbedaan hubungan menyababkan keragaman struktur
kepribadian pada setiap manusia.
2.
Kepribadian Umum
Metode penelitian kepribadian umum dengan cara mempelajari adat istiadat pengasuhan
anak-anak dalam suatu kebudayaan, terutama dikembangkan oleh Margaret Mead dan
dimuat dalam buku-bukunya berjudul “Growing Up in New Guinea, Children and Ritual in
Bali.”
3. Kepribadian Barat dan Kepribadian Timur
Pandangan hidup manusia yang hidup
dalam kebudayaan-kebudayaan Eropa Barat
disebut Kepribadian Barat. Ketika para pengarang Eropa berkenalan
dengan kebudayaan-kebudayaan lain di Asia seperti kebudayaan Parsi, kebudayaan
Thai, kebudayaan Jepang, atau kebudayaan
Indonesia (semua kebudayaan bukan Eropa Barat), maka pandangan hidup dan
kepribadian manusia yang hidup di dalam
kebudayaan-kebudayaan tersebut dinamakan kepribadian Timur.
Kepribadian Timur mempunyai
pandangan hidup yang mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran
prelogis, keramah-tamahan, dan kehidupan sosial. Sebaliknya kepribadian Barat
mempunyai pandangan hidup yang mementingkan kehidupan material, pikiran logis,
hubungan berdasarkan asas guna, dan individualisme. Namun sebenarnya, kontras
antara kedua konsep tersebut bersifat relatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar